Advertisement

Kamis, 10 Juni 2021

Jadwal Pelatihan USG ANC-Abdomen, Dokter Umum dan Bidan

 PELATIHAN USG ANC-ABDOMEN
untuk Dokter Umum & Bidan
Pelatihan USG ANC-ABDOMEN 2023




📢 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐓𝐈𝐇𝐀𝐍 𝐀𝐧𝐭𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚𝐥 𝐂𝐚𝐫𝐞 (𝐀𝐍𝐂) - 𝐀𝐁𝐃𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐂𝐕. 𝐁𝐌𝐈 𝐒𝐄𝐏𝐓𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟑

𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 - 𝐘𝐎𝐆𝐘𝐀𝐊𝐀𝐑𝐓𝐀 - 𝐌𝐀𝐊𝐀𝐒𝐒𝐀𝐑


Hai sobat pelatihan..

Info Pelatihan ANC - ABDOMEN
Bandung, Yogyakarta, Makassar

Update Pelatihan USG 𝐀𝐆𝐔𝐒𝐓𝐔𝐒 2023

🗓 𝐉𝐚𝐝𝐰𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐔𝐒𝐆 𝐀𝐧𝐭𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚𝐥 𝐂𝐚𝐫𝐞 (𝐀𝐍𝐂) - 𝐀𝐛𝐝𝐨𝐦𝐞𝐧

𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆:
- 𝐀𝐍𝐂 + 𝐀𝐁𝐃𝐎𝐌𝐄𝐍: 𝟎𝟐 - 𝟎𝟑 𝐒𝐄𝐏𝐓𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟑 (𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆)
- 𝐀𝐍𝐂 + 𝐀𝐁𝐃𝐎𝐌𝐄𝐍: 𝟏𝟔 - 𝟏𝟕 𝐒𝐄𝐏𝐓𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟑 (𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆)

𝐘𝐎𝐆𝐘𝐀𝐊𝐀𝐑𝐓𝐀:
- 𝐀𝐍𝐂 + 𝐀𝐁𝐃𝐎𝐌𝐄𝐍: 𝟎𝟗 - 𝟏𝟎 𝐒𝐄𝐏𝐓𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟑 (𝐘𝐎𝐆𝐘𝐀𝐊𝐀𝐑𝐓𝐀)
- 𝐀𝐍𝐂 + 𝐀𝐁𝐃𝐎𝐌𝐄𝐍: 𝟐𝟑 - 𝟐𝟒 𝐒𝐄𝐏𝐓𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟑 (𝐘𝐎𝐆𝐘𝐀𝐊𝐀𝐑𝐓𝐀)

𝐌𝐀𝐊𝐀𝐒𝐒𝐀𝐑:
- 𝐀𝐍𝐂 + 𝐀𝐁𝐃𝐎𝐌𝐄𝐍: 𝟑𝟎 𝐒𝐄𝐏𝐓𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑 - 𝟎𝟏 𝐎𝐊𝐓𝐎𝐁𝐄𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟑 (𝐌𝐀𝐊𝐀𝐒𝐒𝐀𝐑)

🎤 𝐏𝐞𝐦𝐚𝐭𝐞𝐫𝐢:
𝐝𝐫.𝐒𝐩.𝐎𝐆 (𝐀𝐍𝐂)
𝐝𝐫.𝐒𝐩.𝐏𝐃 (𝐀𝐛𝐝𝐨𝐦𝐞𝐧)

🏨 𝐇𝐚𝐫𝐫𝐢𝐬 𝐇𝐨𝐭𝐞𝐥 - 𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆
🏨 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚 𝐆𝐫𝐚𝐧𝐝𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐢𝐨𝐛𝐨𝐫𝐨 𝐇𝐨𝐭𝐞𝐥 - 𝐘𝐎𝐆𝐘𝐀𝐊𝐀𝐑𝐓𝐀
🏨 𝐇𝐚𝐫𝐩𝐞𝐫 𝐇𝐨𝐭𝐞𝐥 - 𝐌𝐀𝐊𝐀𝐒𝐒𝐀𝐑

🎤 Fasilitas :
  • Hands-on 3-4 unit USG DP-10 Mindray
  • Probandus:
           - Bumil trimester 1, 2 & 3
           - Pasien Abdominal
  • Sertifikat Kompetensi
  • Modul Pelatihan
  • Ruang berAC
  • Coffee Break 2x
  • T-shirt Bmi
𝐂𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫:
👆 𝐊𝐥𝐢𝐤 𝐥𝐢𝐧𝐤 𝐝𝐢 𝐛𝐢𝐨 𝐤𝐚𝐦𝐢!
𝐡𝐭𝐭𝐩://𝐛𝐢𝐭.𝐥𝐲/𝐛𝐢𝐧𝐚𝐦𝐞𝐝𝐢𝐤𝐚𝐢𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚

𝐈𝐬𝐢 𝐟𝐨𝐫𝐦 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧:
𝐡𝐭𝐭𝐩𝐬://𝐛𝐢𝐭.𝐥𝐲/𝐅𝐨𝐫𝐦𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧𝐏𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐡𝐚𝐧𝐔𝐒𝐆

𝐀𝐭𝐚𝐮
📲 𝐇𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐢/ 𝐖𝐀: 𝟎𝟖𝟐𝟐𝟒𝟎𝟕𝟓𝟖𝟎𝟖𝟒

#dokter #bidan #dokterumum #pelatihanusg #kedokteran #kebidanan #pelatihandokter #pelatihanbidan #pelatihandokterumum #pelatihanusganc #pelatihanusg2023 #jadwalpelatihanusg2023 #pelatihanusgbandung #pelatihanusgsolo #pelatihanusgyogyakarta #pelatihanusgabdomen #pelatihanusgidi #pelatihanusgdokterumummedan #pelatihanusgdokterumum #pelatihanusgdokterumumbandung #pelatihanusgbidanbandung #pelatihanusgjuli2023 #pelatihanusgbidan2023 #pelatihanusgabdomen2023 #pelatihanusgsemarang #pelatihanusgdasar #pelatihanusgpdui #pelatihanusgpuski #pelatihanusgmakasar #pelatihanusgsulawesi #pelatihanusgibi #pelatihanusgkalimantan #pelatihanusgpapua #pelatihanusgnusatenggaratimur #pelatihanusgnusatenggarabarat #pelatihanusglombok #pelatihanusgbali #pelatihanusgmedan #pelatihanusgmakassar #pelatihanusgpalembang #pelatihanusglampung #pelatihanusgpontianak #pelatihanusgsamarinda #pelatihanusgbalikapapan #pelatihanusgbatam#pelatihanusgkarawang #pelatihanusgsukabumi #pelatihanusggarut #pelatihanusgcirebon #pelatihanusgsemarang #pelatihanusgaceh #pelatihanusgpadang #pelatihanusgbukittinggi #pelatihanusgbruneidarussalam #pelatihanusgbrebes #pelatihanusgmagelang #pelatihanusgbanyumas #pelatihanusgbanyuwangi #pelatihanusgponorogo #pelatihanusgklatendili #pelatihanusgmerauke #pelatihanusggoa #pelatihanusgternate #pelatihanusgsabang#pelatihanusgpalimanan #pelatihanusgcilacap #pelatihanusgcirebon #pelatihanusgindramayu #pelatihanusgsubang #pelatihanusgsumedang #pelatihanusgpuskesmas #pelatihanusgklinik #pelatihanusgpoliklinik #pelatihanusgrumahsakit #pelatihanusgbanten #pelatihanusgtangerang #pelatihanusgpandeglang #pelatihanusgsurakarta #pelatihanusgjember #pelatihanusgwonosobo #pelatihanusgpacitan #pelatihanusgkaranganyarkedokteran #pelatihanusgkebidanan #pelatihanusgsleman #pelatihanusgpurwodadi #pelatihanusgbangkabelitung #pelatihanusgciamis #pelatihanusgbanjarmasin #pelatihanusgjakarta #pelatihanusgbogor #pelatihanusgbekasi #pelatihanusggorontalo #pelatihanusgntt #pelatihanusgmanado #pelatihanusgntb #pelatihanusgdili #pelatihanusgagustus2023 #pelatihanusgseptember2023 #pelatihanusgoktober2023 #pelatihanusgnovember2023 #pelatihanusgnopember2023 #pelatihanusgdesember2023 #pelatihanusgjanuari2023 #pelatihanusgtimorleste #pelatihanusgfebruari2023 #pelatihanusgternate #pelatihanusgpontianak #pelatihanusgsamarinda #pelatihanusgbalikpapan #pelatihanusgcirebon #jadwalpelatihanusg2023 #pelatihanusgbmi #pelatihanusgapril2023 #pelatihanusgmei2023 #pelatihanusgjuni2023 #pelatihanusgjuli2023 #pelatihanusgagustus2023 #pelatihanusgseptember2023



Kursus USG ANC (Antenatal Care)
Adalah pelatihan usg yang diprioritaskan untuk Bidan dan Dokter umum, di dalam elatihan semua peserta akan mendapatkan pengarahan dari Dokter Spesialis OBGYN yang sudah berpengalaman, setiap peserta akan mendapatkan materi yang lengkap serta jam praktek yang tinggi  yang diterapkan langsung kepada ibu-ibu hamil dengan berbagai usia kandungan mulai dari trimester 1, 2 dan 3, sehingga hanya dalam tempo 2 hari saja semua peserta akan mendapatkan keahlian dalam menggunakan usg secara tepat dan akurat.

Dua modul USG dasar:
1. USG Dasar kehamilan dini (8-12 minggu)
2. Penilaian USG dasar ukuran janin, cairan dan plasenta

Dan tiga modul USG menengah:
1. USG antara anatomi janin normal
2. USG menengah di ginekologi
3. USG antara komplikasi kehamilan awal
Dan setiap modul meliputi komponen teoritis dan praktis.

Ini sudah terbukti dengan para alumni kami yang sudah mempraktekannya secara mandiri dilapangan, dan hampir 99% peserta mengatakan puas dengan hasil yang telah diperoleh dalam pelatihan kursus usg anc ini.

Training USG Abdomen
Adalah pelatihan ultrasonografi yang di khususkan untuk Dokter umum, dalam pelatihan usg abdomen ini peserta pelatihan akan dibimbing langsung oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan yang akan didapatkan oleh setiap peserta yang mengikuti pelatihan usg abdomen ini merupakan pembahasan materi yang lengkap dan 90% praktek pada pasien, sehingga hanya dalam waktu singkat semua peserta akan memperoleh kemampuan menggunakan usg dalam mendiagnostik berbagai penyakit dalam, seperti:

1. Liver (hati)
2. Aorta dan vena abdomen
3. Apendiks (usus buntu)
4. Prostat
5. Bladder (kandung kemih)
6. Spleen (limpa)
7. Genitalia interna perempuan (rahim dan kedua indung telur)
8. Pancreas
9. Kedua ginjal
10. Kandung empedu (gall bladder)

Dan sesuai hasil survey yang telah kami lakukan dilapangan, membuktikan 99% semua peserta yang pernah mengikuti pelatihan usg abdomen yang kami adakan ini mengatakan puas dengan hasil di dapat dalam kursus usg abdomen ini.

Begitulah kurang lebih yang dapat kami sampaikan bagi para calon peserta yang akan mengikuti program pelatihan Anc & Abdomen bersama kami.





#dokter #bidan #dokterumum #pelatihanusg #kedokteran #kebidanan #pelatihandokter #pelatihanbidan #pelatihandokterumum #pelatihanusganc #pelatihanusg2021 #jadwalpelatihanusg2021 #pelatihanusgbandung #pelatihanusgsolo #pelatihanusgyogyakarta #pelatihanusgabdomen #pelatihanusgantenatalcare #pelatihanusgmedan #pelatihanusgdokterumum #pelatihanusgdokterumumbandung #pelatihanusgbidanbandung  #pelatihanusgbidan2021 #pelatihanusgabdomen2021 #pelatihanusgsemarang #pelatihanusgdasar #pelatihanusgpdui #pelatihanusgpuski  #pelatihanusgibi #pelatihanusgjuni2021 #pelatihanusgfebruari2021
#pelatihanusgmaret2021 #pelatihanusgapril2021 #pelatihanusgmei2021

Kamis, 01 November 2018

MEMILIH JENIS KELAMIN SI BUAH HATI

Memilih Jenis Kelamin Si Buah Hati

Para ahli telah melontarkan sejumlah metode yang memberi peluang bagi pasangan untuk menentukan jenis kelamin anaknya kelak. Namun perlu diingat, keberhasilan dari jenis metode yang dipilih ikut dipengaruhi oleh banyak faktor.


• Metode Dr. Shettle

Asumsi yang digunakan metode ini adalah sperma Y (yang membawa sel kelamin laki-laki) akan lebih lama bertahan apabila sanggama dilakukan tepat pada waktu terjadi ovulasi. Yakni, pada waktu sel telur (ovum) yang matang terlepas dari indung telur (ova-rium). Diharapkan sperma Y yang berenang lebih aktif dibanding sperma X (yang membawa sel kelamin perempuan) mencapai sel telur lebih dulu, dan sekaligus membuahi sel telur tersebut. Hasil pembuahan ini memiliki kemungkinan cukup besar untuk menjadi janin berjenis kelamin laki- laki.

Sebaliknya, jika sanggama dilakukan dua hari sebelum ovulasi, maka semua sperma Y akan mati. Hanya sperma X yang mampu bertahan hidup. Janin yang terbentuk dari pertemuan sperma X dan sel telur akan berjenis kelamin perempuan.

Namun, keberhasilan metode ini juga dipengaruhi oleh “suasana” di dalam vagina. Jika vagina sedang bersuasana basa ketika sanggama berlangsung, sperma Y dapat bertahan
lama, sehingga kemungkinan terbentuk-nya janin berkelamin laki-laki lebih besar. Akan tetapi, apabila saat itu suasana vagina cenderung asam, maka sperma Y akan segera mati.


• Metode mukosa serviks

Yang menjadi patokan pada metode ini adalah keadaan lendir (mukosa) pada mulut rahim. Kondisi ini dapat digunakan untuk memperkirakan kapan ovulasi terjadi. Dari perkiraan tersebut, suami- istri dapat menentukan saat yang tepat untuk melakukan sanggama, sesuai dengan jenis kelamin janin yang diharapkan. Jadi, metode ini sesungguh-nya memiliki dasar pemikiran yang hampir sama dengan metode Dr. Shettle.

Pada awal masa haid, lendir mulut rahim biasanya kental, tebal, dan keruh. Namun, ketika masa ovulasi kian dekat, lendir tersebut akan berkurang kekentalan dan kekeruhannya. Selain menjadi lebih transparan, Iendir mulut rahim juga lebih encer. Sementara pada puncak masa ovulasi, lendir yang keluar akan tampak menyerupai putih telur ayam yang masih mentah, kenyal seperti agar-agar, dan terasa licin bila dipegang.

Untuk mengetahui dengan tepat keadaan lendir mulut rahim ini memang memerlukan “latihan” selama kurang lebih tiga bulan. Setelah cukup “mahir”, barulah ibu bisa menerapkan metode ini. Ketepatan dalam menentukan keadaan lendir mulut rahim dapat dibantu dengan metode SBB atau suhu basal badan.


• Metode SBB

Kapan ovulasi terjadi, bisa diketahui dengan bantuan metode suhu basal badan (metode SBB). Metode ini sebetulnya merupakan penunjang atau alat bantu bagi kedua metode sebelumnya. Pengukuran terhadap suhu basal badan dapat dilakukan begitu ibu bangun tidur, sebelum turun dari ranjang.

Agar diperoleh data yang cukup akurat, sebaiknya tunda keinginan untuk melakukan suatu aktivitas, sekalipun sekadar menyeduh secangkir kopi. Sebab, seringan apapun aktivitas ibu, akan menaikkan suhu tubuh. Akibatnya, hasil pengukuran yang didapat tidak akurat lagi.

Catatlah hasil pengukuran yang diperoleh selama sebulan penuh. Dari hasil itu ibu akan memperoleh suhu rata-rata dari masa ovulasi. Tepat ketika ovulasi terjadi, suhu tubuh akan menurun hingga mencapai titik terendah. Tapi, dua hari kemudian akan meningkat kembali, dan berada pada kisaran 36,8-37,5° (C. Nah, selanjutnya terserah ibu. Ingin menimang si juni atau si idoy..?)

Yang perlu diingat, metode apapun yang diterapkan untuk memilih jenis kelamin si kecil kelak, tidak luput dari kemungkinan untuk gagal. Sebab, di balik segala sesuatu yang kita lakukan, kita percaya bahwa Tuhan jualah yang menentukan hasilnya.

Jadi walaupun berbagai macam metode telah dilakukan jika Tuhan belum berkehendak maka itu tidak akan pernah terjadi...


Rabu, 31 Oktober 2018

RESIKO DALAM KEHAMILAN

RESIKO DALAM KEHAMILAN

Kehamilan memang merupakan peristiwa alamiah. Biarpun demikian, setiap kehamilan tetap memerlukan perhatian khusus, mengingat selalu ada risiko bagi ibu dan janin. Kehamilan berisiko tinggi adalah keadaan dalam diri ibu hamil yang menyebabkan janin tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin. Beberapa kehamilan yang memiliki risiko tinggi adalah:

Usia Kandungan
Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun atau lebih dan 35 tahun ketika hamil anak pertama memiliki risiko kehamilan yang cukup tinggi.

Pre-eklampsia (gejala keracunan kehamilan)
Kondisi ini ditandai dengan naiknya tekanan darah ibu hamil, terdapatnya protein dalam urin, serta timbulnya pembengkakan pada tubuh (edema). Jika mengalami hal ini, ibu hamil dianjurkan untuk banyak berbaring dan beristirahat.

Eklampsia (keracunan kehamilan)
Gejala eklampsia sama dengan pre-eklampsia tetapi disertai kejang-kejang. Biasanya dokter akan memberi obat anti kejang.

Penyakit jantung
Bila ibu hamil juga menyandang penyakit jantung, maka perlu pengawasan ekstra ketat dari dokter. Hal ini untuk menghindari aktivitas yang berlebihan, yang akan membahayakan kondisi jantung ibu hamil.

Diabetes melitus
Bila ibu hamil menderita diabetes melitus (penyakit kencing manis), dikhawatirkan bayi yang dilahirkan akan besar, sehingga perlu dilakukan tindakan terientu dalam persalinan. Selain itu, ibu Hamil penderita diabetes melitus juga harus memperhatikan makanannya, baik untuk kesehatan dirinya maupun untuk janinnya.

Anemia
Sebanyak 70% wanita pemah mengalami anemia. Ketika hamil, wanita akan lebih mudah lagi mengalami anemia. Hal ini karena tubuh ibu hamil memerlukan darah merah lebih banyak ketika persalinan. Anemia dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan janin, atau janin lahir dengan berat badan rendah. Karena itu, kekurangan darah merah ini harus dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Beberapa dokter biasanya memberi suplemen untuk mengatasi anemia.

Riwyat obstetrik buruk
Ibu hamil yang mempunyai riwayat obstetrik buruk adalah mereka yang pemah mengalami keguguran atau perdarahan berulang, melahirkan dini, menjalani operasi caesar, pemah melahirkan janin yang sudah meninggal, atau mengalami perdarahan setelah melahirkan.



Jika Ibu Kekurangan Gizi, Apakah Janin Jadi Korban ??

Ibu Kekurangan Gizi, Apakah Janin Jadi Korban ?

Gizi ibu hamil apat dikatakan sempurna apabila setiap hari ia mengkonsumsi makanan yang mengandung seluruh zat gizi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.

Berikut inilah yang diperlukan bagi setiap ibu hamil dalam menjaga kesehatan janinnya: 

1. Kalori
Kekurangan kalori dapat mengganggu proses tumbuh kembang janin dan berbagai perubahan dalam tubuh ibu. Selain itu, konsumsi kalori (karbohidrat dan lemak) yang rendah akan menyebabkan banyak protein terbuang sebagai sumber enetji.

2. Protein
Protein dibutuhkan untuk pembangunan sel-sel baru janin, dan untuk pembentukan semua bahan pengatur, seperti hormon ibu dan janin. Protein merupakan zat gizi yang menjadi struktur dasar bagi pembentukan organ-organ dalam tubuh. Itulah sebabnya, ibu hamil dianjurkan mendapat ekstra protein sebanyak 12 gram sehari atau setara dengan dua butir telur ukuran besar setiap hari.

3. Serat
Konsumsi serat yang rendah dapat menyebabkan Anda mengalami sembelit atau sukar buang air besar.

4. Asam folat dan seng (Zn)
Beberapa makanan yang kaya akan asam folat diantaranya jeruk, pisang, bayam, brokoli, kembang kol, wortel, dan tomat. Sedangkan seng banyak terdapat dalam seafood (makanan laut). Kekurangan kedua jenis zat gizi ini dapat menyebabkan gagalnya pembentukan otak yang sempurna, sehingga menimbulkan cacat bawaan pada susunan saraf pusat dan otak janin.

5. Kalsium
Jika ibu hamil kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, janin akan mengambil persediaan kalsium yang ada dalam tulang ibu. Akibatnya, ibu akan menderita kerapuhan tulang (osteoporosis).

6. Zat besi
Suplai zat besi yang cukup sangat diperlukan, karena volume darah Anda selama hamil akan meningkat sampai 30%. Jadi, jika kekurangan zat besi, maka ibu hamil dapat menderita gangguan anemia (kurang darah). Bukan hanya itu, kelancaran proses melahirkan pun bisa terganggu.

7. Air
Kekurangan cairan (dehidrasi) dapat berakibat fatal, karena bisa menyebabkan ibu hamil dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, sebaiknya Anda minum minimal 10 gelas air putih sehari. Dan sebagai variasi, Anda dapat mengganti air putih dengan jus buah atau yogurt.

Selasa, 25 September 2018

SALAH MENGEJAN BUKAN HANYA MEMBAHAYAKAN IBU

SALAH MENGEJAN.. ???

Salah mengejan bukan hanya membahayakan ibu, tapi juga bayi yang akan dilahirkan.

Itulah mengapa, jika bayi sudah nongol di ujung jalan lahir, sementara si ibu sudah kehabisan tenaga akibat mengejan yang salah, maka dokter akan membantu kelahiran si bayi dengan alat vacuum atau forsep. Jadi, Bu, mengejan berperan penting dalam proses kelahiran seorang bayi melalui persalinan normal.

1. CARA MENGEJAN YANG BENAR

Mengejanlah seperti hendak mengeluarkan BAB, jangan seperti orang meniup balon. Jadi, tarik napas dalam selama kontraksi terjadi, lalu mengejanlah sekuat mungkin. Tapi jangan panik, ya, Bu. Dorongan yang panik hanya akan menghamburkan tenaga karena amat sedikit kemajuan yang dicapai.

Jika ingin menghasilkan dorongan yang efektif, maka kepala ibu saat mengejan sebaiknya menunduk hingga dagu menyentuh dada bagian atas, selanjutnya mata diarahkan ke pusar. Dijamin bayi akan keluar dengan cepat. Namun ingat, lo, Bu, saat membungkukkan badan, jangan mengangkat pantat atau paha karena perineum bisa robek.

Jangan terlalu lama mengejan. Jika sekali mengejan bayi tak langsung keluar, ulangi lagi. Jangan dipaksakan mengejan terlalu lama hingga kehabisan napas. Lebih baik, mengejanlah pendek-pendek kurang lebih 10 detik. Kalau kontraksinya masih ada, ulangi lagi mengejannya. Tujuannya agar bayi tak keburu kehabisan oksigen.

Jika kontraksi berhenti, sebaiknya hentikan kegiatan mengejan. Istirahat saja dan atur napas. Cobalah minum air manis atau madu untuk menambah tenaga. Saat kontraksi datang lagi, mulailah tarik napas dan mengejan lagi.

2. LAKUKAN PADA SAAT YANG TEPAT

Selain caranya harus benar, mengejan pun harus dilakukan tepat dalam memilih posisi melahirkan lazimnya, posisi melahirkan adalah telentang (litotomi).

Posisi ini pun dianggap paling nyaman. Kendati demikian, ibu boleh saja memilih posisi jongkok ataupun duduk, misal. Hanya saja, bila ingin melahirkan di RS dengan posisi jongkok, cukup merepotkan. Dokter,'bidan selaku pimpinan persalinan tak bisa melihat dan nengikuti proses persalinan itu dari detik ke detik. Padahal, dengan melihat langsung, ada banyak hal yang bisa diketahui dokter. Semisal sudah seberapa jauh pembukaan mulut rahim dan kapan si ibu harus diberi aba-aba untuk mengejan. Belum lagi upaya ekstra untuk menahan perineum agar tak terjadi p;; robekan yang meluas akibat besarnya dorongan tenaga si ibu.

Posisi lain mirip dengan posisi jongkok adalah posisi duduk (squading posilton). Tentu saja agar si ibu bersalin nyaman dengan posisi in perlu dibuat meja bersalin khusus. Dengan begitu ibu dapat melahirkan sembari duduk. Sedangkan posisi miring biasanya dianjurkan pada ibu-ibu yang bayinya belum turun atau pembi; kaannya belum lengkap karena ada sebagian mulut rahim yang belum terbuka sepenuhnya. Posisi ini, dipercaya bisa mempercepat proses pembukaan mulut rahim.

Akan halnya melahirkan daiam air, secara teoritis bisa saja dilakukan. Sayangnya, melahirkan seperti ini masih sebatas eksperimen dan belum bisa dibuktikan apakah lebih nyaman dan memberi kemudahan dibanding posisi melahirkan lainnya. Daiam arti, masih agak diragukan apakah dorongan dari air membantu memudahkan si ibu melahirkan. Kalau benar lebih mudah dan nyaman, tentu sebagian besar klinik bersalin dan rumah-rumah sakit bersalin akan menyediakan fasilitas itu.

Minggu, 23 September 2018

TIDAK PERLU TAKUT PERSALINAN NORMAL

 PERSALINAN NORMAL KENAPA TAKUT

Tak sedikit ibu hamil yang tidak mau melahirkan pervaginam atau secara normal lantaran takut merasakan nyeri akibat kontraksi uterus (rahim), padahal, untuk menimbulkan pembukaan jalan lahir dan mengeluarkan bayi, justru diperlukan kontraksi tersebut. Nah, kini ibu tak perlu takut lagi karena ibu dapat menjalani persalinan normal tanpa rasa sakit/ nyeri, yakni dengan teknik ILA (Intrathecal Labor Analgesia), yang tergolong aman buat ibu maupun si bayi. 

Teknik ILA dilakukan dengan cara menyuntikkan obat ke urat saraf di tulang belakang bagian bawah. Hingga, meski ibu tetap sadar, ia tak merasakan nyeri. Kekuatan ILA berlangsung antara 10-12 jam. Dengan demikian, jika persalinannya lebih dari 10 jam, maka hal ini masih bisa teratasi, idealnya ILA disuntikkan setelah pembukaan 3. Sebab, pada pembu-kaan 4 atau 5, biasanya ibu mulai merasakan kesakitan yang sangat, sehingga saat itulah diperlukan suntikan ILA.

ILA juga mampu mempercepat proses persalinan. Umumnya untuk menunggu hingga pembukaan lengkap, pembukaan 10, diperlukan waktu antara 4-5 jam lagi. Nah, dengan ILA, pembukaan lengkap hanya memakan waktu 2-3 jam. Hal ini karena ibu tak merasakan nyeri, maka pembukaan jalan rahim berjalan lebih efektif, uniknya lagi, ibu tetap bisa merasakan kontraksi; berupa perutnya terasa kencang, dengan demikian ibu tetap bisa mengetahui tanda-tanda persalinan.

Selain itu, dengan 1LA, saat peregangan bagian paha dan vagina juga akan terasa. Jadi, kalau tadinya saat kontraksi nyerinya hilang sama sekali, nah, saat bayinya sudah di dasar panggul dan mau keluar kepala akan terasa sakit sedikit. Sekitar 10 persen dari sakit yang sesungguhnya, hal ini berguna, baik buat dokter atau penolong persalinan maupun pasien, sehingga keduanya bisa mengerti, kapan harus mengedan.

KONDISI YANG TIDAK DIANJURKAN

Tapi, tentu saja tak semuanya bisa menggunakan ILA. Bukankah masih cukup banyak ibu hamil yang tak merasakan sakit saat kontraksi sehingga tak perlu ILA? Karena itu ILA dikatakan alternatif, bisa diminta oleh pasien yang tak bisa menahan sakit saat proses persalinan, namun tetap harus mendapat persetujuan dokter kebidanan karena ada kondisi-kondisi persalinan yang justru tak boleh hilang rasa nyerinya.

Salah satunya, pasien-pasien yang akan melahirkan normal jika persalinan sebelumnya melalui bedah sesar, dikhawatirkan, saat mulas atau kontraksi, bekas jahitan rahim akan robek di dalam, jika tanpa ILA, maka baru robek sedikit saja, pasien sudah akan berteriak. Nah, karena dengan ILA pasien tak merasakan sakit apa pun, maka robekan tak akan ketahuan. Padahal kalau terjadi robek rahim, bayi bisa meninggal dan timbul perdarahan.

Selain itu, ibu yang bayinya dicurigai sangat besar, imbang antara rongga panggul dengan kepala bayi menjadi tidak sesuai atau kepala bayi lebih besar dari rongga panggul, karena kepala bayi tak masuk, saat kontraksi kuat bisa saja robek. Kalau menggunakan ILA, maka saat perobekan terjadi tak akan ketahuan, dengan kata lain, ILA hanya bisa digunakan untuk persalinan normal tanpa penyulit.

Sabtu, 22 September 2018

MITOS SEPUTAR PERSALINAN


MITOS SEPUTAR PERSALINAN

Macam-macam Mitos tentang Persalinan:

1)    Minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas. Memang, rumput Fatimah bisa membuat mulas pada ibu hamil, tapi apa kandungannya belum diteliti secara medis. Jadi, harus dikonsultasi-kan dulu ke dokter sebelum meminum-nya. Soalnya, rumput ini hanya boleh diminum bila pembukaannya sudah mencapai 3-5 cm, letak kepala bayi sudah masuk panggul, mulut rahim sudah lembek atau tipis, dan posisi ubun-ubun kecilnya normal. Jika letak ari-arinya di bawah atau bayinya sungsang, tak boleh minum rumput ini karena sangat bahaya. Terlebih jika pembukaan belum ada, tapi si ibu justru dirangsang mulas pakai rumput ini, bisa-bisa janinnya malah naik ke atas dan membuat sesak nafas si ibu. Mau tak mau, akhirnya dilakukan jalan operasi.

2)    Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan memban-tu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar. Ini tak tak benar! Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal, apalagi disertai gatal, bau, dan berwarna. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter. Ingat, bayi akan keluar lewat saluran lahir. Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan radang selapur mata pada bayi. Harus diketahui pula, yang membuat persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban. Itulah mengapa, bila air ketuban pecah duluan, persalinan jadi seret.

3)    Minum minyak kelapa memudahkan persalinan. Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancar dan licin. Namun dalam dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan keluarnya sang janin. Mungkin secara psikologis, ibu hamil meyakini, dengan minum dua sendok minyak kelapa dapat memperlancar persalinannya. Jika itu demi ketenang-an psikologisnya, ya, silakan saja. Toh, minyak kelapa bukan racun.

4)    Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan. Madu tak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya cukup, sebaiknya jangan minum madu karena bisa mengakibatkan overweight. Bukankah madu termasuk karbohidrat yang paling tinggi kalorinya? Jadi, madu boleh diminum hanya jika BB- nya kurang. Begitu BB naik dari batas yang ditentukan, sebaiknya segera hentikan. Akan halnya telur tak masalah, karena mengandung protein yang juga menambah kalori. Asalkan matang, ya, Bu.
5)    Makan duren, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan. Ini benar karena bisa mengakibat-kan perdarahan atau keguguran. Duren mengandung alkohol, jadi panas ke tubuh. Begitu juga tape. Pun untuk masakan yang menggunakan arak, sebaiknya dihindari. Buah nanas juga, karena bisa mengakibatkan keguguran.

6)    Makan daun kemangi membuat wPari-ari lengket, hingga memper-sulit persalinan. Yang membuat lengket ari-ari bukan daun kemangi, melainkan ibu yang pernah mengalami dua kali kuret atau punya anak banyak, misal empat anak. Ari-ari lengket bisa berakibat fatal karena kandungan harus diang-kat. Ibu yang pernah mengalami kuret sebaiknya melakukan persalinan di RS besar. Hingga, bila terjadi sesuatu dapat ditangani segera.



Catatan:
Sebenarnya, kelancaran persalinan sangat tergantung faktor mental dan fisik si ibu. Faktor fisik berkaitan dengan bentuk panggul yang normal dan seimbang dengan besar bayi. Sedangkan faktor mental berhubung-an dengan psikologis ibu, terutama kesiapannya dalam melahirkan. Bila ia takut dan cemas, bisa saja persalinan-nya jadi tak lancar hingga harus dioperasi. Ibu dengan mental yang siap bisa mengurangi rasa sakit yang terjadi selama persalinan.
Faktor lain yang juga harus diperhatikan: riwayat kesehatan ibu, apakah pernah menderita diabetes, hipertensi atau sakit lainnya; gizi ibu selama hamil, apakah mencukupi atau tidak; dan lingkungan sekitar, apakah men-support atau tidak karena ada kaitannya dengan emosi ibu. Ibu hamil tak boleh cemas karena akan ber-pengaruh pada bayinya. Bahkan, berdasarkan penelitian, ibu yang cemas saat hamil bisa melahirkan anak hiperaktif, sulit konsentrasi dalam belajar, kemampuan komunikasi yang kurang, dan tak bisa kerja sama. “